Pages

Subscribe:

Labels

Senin, 25 Maret 2013

TEORI BELAJAR

"Modifikasi Perilaku"
oleh:  Kelompok 7
101402084 – Sindi Abul Khairi
101402110 – Qhalby Mulya (blog tidak ditemukan)
111402029 – Kendy Wisantama
111402047 – Naomi C Hutabarat
111402095 – Roy P Ginting 
111402053 - Indah Fatmi Utari

Salah satu tokoh yang mengemukakan adalah Edward L. Thorndike. Salah satu prinsip teori Thorndike adalah belajar asosiasi antara kesan panca indra (sense impression) dengan impuls untuk bertindak (impulse to action).
Thorndike bereksperimen mempergunakan kucing sebagai contoh. Kucing dimasukan ke dalam sebuah kurungan hewan dan menempatkan daging di depan kurungan itu. Dengan terlatihnya kucing tersebut, kucing mengalami proses belajar dari kesalahan (trial and error), maka waktu yang dibutuhkan kucing untuk memecahkan problem itu makin singkat. Kucing tersebut sebenarnya tidak mengerti cara membebaskan diri dari kotak itu, tetapi belajar berusaha dan mempertaruhkan untuk siap berfikir (think trough) mempertahankan respon yang benar dan menghilangkan respon yang salah. Sehingga akhirnya kucing tersebut berhasil keluar.
Eksperimen ini diharapkan kepada situasi yang belum dikenal dan membiarkan subjek melakukan berbagai aktivitas untuk merespon situasi dan mencoba untuk bersaksi sehingga dapat menemukan keberhasilan dan membuat koreksi sesuatu dengan stimulusnya.

Teori koneksionisme disebut juga S.R. Bond Theory dan S.R. Psyochology atau terkenal dengan sebutan “trial and error learning”.

Teori ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Adanya motif.
2) Adanya respon terhadap situasi.
3) Adanya eliminasi respon-respon yang gagal/salah.
4) Adanya kemajuan reaksi-reaksi dalam mencapai tujuan.

Contoh konkrit sehubungan dengan dinamika mahasiswa di bidang IT
-Adanya Motif. Untuk mendapatkan nilai yang baik, masing-masing dosen biasanya menetapkan standardisasi tersendiri. Dan biasanya mahasiswa mengikuti standard dari masing-masing dosen dengan motif mendapatkan nilai yang terbaik.
- Adanya Respon. Apabila diberikan tugas, terkadang mahasiswa secara tidak sadar mengeluarkan respon negatif. Contohnya mengeluarkan kata "lalap tugas pak" :)
- Eliminasi Respon dan Kemajuan Reaksi
Terkadang mahasiswa menganggap sepele mata kuliah yang diajarkan,sehingga tidak lulus pada mata kuliah tersebut. Belajar dari pengalaman tidak ingin mengulang lagi mata kuliah tersebut, ada keinginan dari diri masing-masing untuk mendapatkan nilai yang baik pada mata kuliah tersebut.


Sumber 


0 komentar:

Posting Komentar